SEJARAH ERP

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
            Enterprise Resourse Planning (ERP)  merupakan sistem informasi berbasis komputer yang terikat digunakan untuk mengelola aset perusahaan atau organisasi meliputi sumber daya manusia, material dll. Sumber daya manusia merupakan aset terbesar dalam perusahaan yang memerlukan manajemen yang baik, mulai dari perekrutan sampai penggajian hingga perencanaan kebutuhan tenaga kerja dapat dikelola oleh SDM.  
1.2 Tujuan
            1. Untuk pengelolaan ERP dalam perusahaan
            2. Untuk mengetahui perkembangan ERP
            3. Untuk mengetahui faktor pendukung ERP
1.5 Manfaat
            1. Mengetahui sejarah sistem ERP     
            2. Dapat mengetahui faktor pendukung ERP

                                                                                                                                                          

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Enteerprise Resourse Planning (ERP)
            Menurut Daniel O’Leary mendefinisikan ERP sebagai: sistem ERP adalah suatu pembuatan untuk memproses suatu transaksi di organisasi dan gabungan fasilitas dan planning real-time, production, dan customer response.
            Jadi, sistem perencanaan sumber daya perusahaan ERP mengintegrasikan informasi pengelolaan internal dan eksternal dalam perusahaan yang meliputi keuangan, manufaktur, penjualan, layanan dll. Sistem ERP dapat digunakan pada perangkat keras komputer dan konfigurasi jaringan, biasanya menggunakan database sebagai tempat menyimpan informasi.
2.2 Sejarah Perkembangan ERP
            ERP berkembang dari MRP II atau singkatan dari Manufacturing Resources Planning dimana MRP II adalah hasil dari MRP atau Material Requirement Planning. Sistem ERP biasanya menangani proses manufaktur, logistic, distribusi persediaan atau inventori, pangapalan, invois dan akunting perusahaan.
Tahap Evolusi ERP

Evolusi ERP bisa dijelaskan dengan tabel berikut






Tahap 1 : Pada Tahun 1960-an Manajemen persediaan dan kontrol adalah kombinasi dari teknologi informasi dan proses bisnis untuk memantau persediaan barang di gudang. Kegiatan ini juga termasuk kebutuhan persediaan, menetapkan target, pemantauan penggunaan barang, dan pelaporan status persediaan. 
Tahap 2 : Pada Tahun 1970-an MRP (Materials Requirement Planning) sudah menggunakan aplikasi atau software untuk proses perencanaan produksi dan bahan baku,  
Tahap 3 : Pada Tahun 1980-an Terbentuk MRP II atau Manufacturing Requirements Planning. MRP II menggunakan aplikasi atau software untuk mengkoordinasikan proses manufaktur, dari perencanaan produk, bagian pembelian, dan mengontrol persediaan barang untuk distribusi produk
Tahap 4 : Enterprise Resource Planning atau ERP menggunakan perangkat lunak aplikasi multi-modul untuk meningkatkan kinerja proses bisnis internal. sistem ERP sering mengintegrasikan kegiatan bisnis di seluruh perusahaan, dari perencanaan produk, bagian pembelian, mengontrol persediaan, distribusi produk, pemenuhan, untuk melacak pesanan. sistem ERP dapat meliputi modul aplikasi pendukung pemasaran, keuangan, akuntansi dan sumber daya manusia.
Tahap 5: Setelah meningkatkan penggunaan internet pada tahun 2000, ERP mendapat sukses dalam e-bisnis, e-finance dan manajemen e-government. Hal menjadi mempermudah  berkolaborasi dengan departemen yang berbeda dan cabang karyawan melalui sistem ERP yang unik untuk melakukan pekerjaan mereka secara real time. Dan menambahkan fungsi area pada Sales Marketting dan Customer Support sehingga mampu menjembatani komunikasi dengan supplier dan konsumennya.
2.3 Dukungan Sistem
            1. Customer Servis
            Suatu industri biasa mempunyai sistem pelayanan kepada pelanggan. Tidak hanya sistem internal (manufaktur) industri saja yang perlu dikembangkan tetapi juga sistem ekternal contohnya customer servis. Pengertian manufaktur itu sendiri adalah sebuah industri yang menerapkan  mesin, peralatan dan SDM untuk pembuatan atau proses yang awalnya bahan baku menjadi barang siap jual. Sistem customer servis itu sebenarnya cukup penting bagi industri karena yang dicari konsumen bukan hanya produk yang murah tetapi sistem pelayanan yang baik itu yang dibutuhkan konsumen yang nantinya konsumen itu akan lebih memilih produk tersebut dan menguntung bagi industri itu sendiri.
            Untuk memenuhi kebutuhan tersebut sebuah industri harus melakukan planning produksi terlebih dahulu khusunya jalinan pemasok yang melibatkan dari konsumen dan juga dari pemasok. Dan juga meliputi pemasok internal dan juga pemasok eksternal
           

            2. Industri yang lebih Spesifik
            Dengan adanya keterbatasan SDM dari perusahaan maka fitur yang telah dirancang sebelumnya bagi industri spesifik akan terbatas juga. Untuk penerapan ERP tersebut tergantung kecocokan pada perusahaan masing-masing. Maka sebuah perusahaan harus lebih detail dalam memilih ERP yang cocok.
2.4 Faktor Pendukung lain ERP
            1. Fitur
            Fitur yang diperlukan dalam pengoperasian dalam sehari hari harus ditunjang ERP yang dipilih. Biasanya muncul fitur ERP yang bagus dan juga teorinyapun baru, maka kita lebih berhati hati saja apakah fitur baru tersebut dapat diterapkan pada kondisi perusahaan sekarang. Jika salah memilih fitur maka akan bisa menghambat operasi perusahaan tersebut.
            2. Teknologi
            Teknologi adalah salah satu peranan penting untuk menciptakan sistem ERP yang handal, akan tetapi banyak pengguna yang tidak memperhatikan teknologi. Pengguna biasany lebih memilih sistem ERP itu dilihat hanya dari fiturnya bukan dari teknologinya, sehingga terjadi masalah dikemudian hari.
            3. SDM
            Didunia ini tidak ada yang sempurna termasuk sistem ERP, waaupun secanggih apapun teknologi masa kini. Vendor ERP di luar negeri sudah banyak dan canggih, akan tetapi jika sudah masuk dalam negeri SDM di dalam negeri tidak bisa menjalankan sistem ERP itu sendiri, oleh karena itu perusahaan juga harus mempunyai sumber daya manusia yang handal dan terampil untuk menjalankan sistem ERP
            4. Infrastuktur
Infrastruktur dalam hal ini termasuk sistem pendukung untuk penerapan suatu proyek ERP. Contohnya, Penyedia sistem ERP harus mempunyai tata cara penerapan sistem ERP dan harus mengetahui langkah apa yang kedepanya yang harus dilakukan.


3.1 KESIMPULAN
ERP adalah suatu pembuatan untuk memproses suatu transaksi di organisasi dan gabungan fasilitas dan planning real-time, production, dan customer response. Perkembangan ERP terbagi dalam 5 tahap yaitu tahap pertama: Manajemen persediaan dan control, tahap kedua: MRP (Materials Requirement Planning), Tahap ketiga : Manufacturing Requirements Planning (MRP II) , Tahap keempat : awal ERP dan tahap ke-lima adalah ERP masa kini. ERP sangat membantu para pemilik perusahaan untuk mengontrol semua yang ada di perusahaannya.









EmoticonEmoticon