PENGERTIAN CATATAN KAKI DAN CONTOHNYA

PENGERTIAN CATATAN KAKI DAN CONTOHNYA


Pengertian Catatan Kaki

  Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/ bibliografi. Catatan kaki untuk artikel yang diambil dari internet, cantumkan nama pengarang, judul artikel, tuliskan online (dalam kurung) diikuti alamat situsnya, seperti http:/ www.ed.gov./... yang memudahkan pembaca untuk mengakses sumber tersebut.

Peraturan Penulisan catatan Kaki Jika ditulis secara berurutan maka sebagai berikut: Nama (gelar dan tidak dibalik), koma, judul sumber/buku dengan huruf kapital setiap awal kata kecuali kata tugas, koma, jilid/juz, koma, kurung buka kemudian tempat/kota penerbit, titik dua, nama penerbit, koma, tahun terbit kemudian kurung tutup, koma, nomor cetakan, koma, dan nomor halaman diakhiri dengan titik.

Kurang lebih seperti dibawah ini:
Nama, Judul ditulis miring, (Kota penerbit: Nama Penerbit, tahun), cetakan, hlm.

2.     Tujuan penulisan



Tujuan penulisan catatan kaki adalah sebagai berikut:

A.    Untuk menyusun pembuktian, pembuktian tersebut dapat dibeberkan dalam teks, dapat pula dimasukan dalam catatan kaki ,atau keduanya. Menunjukan tempat atau sumber kebenaran telah dibuktikan oleh orang lain.

B.     Menyatakan utang budi kepada pengarang yang dikutip pendapatnya

C.     Menyampaikan keterangan tambahan untuk memperkuat uraian diluar persoalan atau garis-garis yang diperkenankan oleh laju teks, dapat berupa seperti berikut

·         Menyatakan inti dari sebuah fragmen yang dipinjam

·         Menyampaikan keterangan tambahan terhadap topik yang disebut dalam teks, keterangan incidental,  atau materi yang memperjelas teks

·         Menyampaikan materi penjelas yang kurang penting seperti perbaikan atau pandangan-pandangan lain yang bertentangan

D.    Merujuk bagian lain dari teks dan dapat dipergunakan untuk menyediakan referensi kepada bagian-bagian lain dari tulisan yang sedang dibahas


3.     Prinsip Membuat Catatan Kaki

        Dalam menulis catatan kaki ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan, prinsip tersebut sebagai berikut:

a)      Hubuungan catatan kaki dengan teks dapat dinyatakan dengan mempergunakan nomor urut penunjukan baik yang terdapat dalam teks maupun yang terdapat pada catatan kaki

b)      Nomor urut penunjukan digunakan untuk tiap bab apabila tiap bab selalu dimulai dengan nomor urut 1 untuk catatan yang pertama dan berikutnya, nama pengarang dan sumber disebut dalam satu bab secara lengkap

c)      Teknik pembuatan catatan kaki

·         Disediakan ruang atau tempat secukupnya pada kaki halaman, tidak boleh lebih sempit dari 3 cm sesudah diketik baris terakhir dari catatan kaki

·         Sesudah baris terakhir dari teks, dalam jarak 3 spasi harus dibuat sebuah garis, mulai dari margin kiri sepanjang 15 ketikan

·         Dalam jarak 2 spasi pada garis tadi, dalam jarak 5-7 ketikan dari margin kiri diketik nomor penunjukan

·         Sesudah nomor penunjukan , setengah spasi kebawah mulai diketik baris pertama dari catatan kaki

·         Jarak antarbaris dalam catatan kaki adalah spasi rapat, sedangkan jarak antar catatan kaki pada halaman yang sama adalah dua spasi

·         Baris kedua dari setiap catatan kaki selalu dimulai dari margin kiri



4.     Jenis Catatan Kaki


a.     Penunjukan sumber (referensi)

Menunjukan tempat sumber kutipan

·        Mempergunakan sebuah kutipan langsung

·        Mempergunakan sebuah kutipan tidak langsung

·        Menjelaskan dengan kata-kata sendiri apa yang telah dibaca

·        Meminjam sebuah diagram berdasarkan data-data yang diperoleh dari suatu sumber

·        Meminjam sebuah table, peta atau diagram dari suatu sumber

·        Menyajikan sebuah evidensi khusus, yang tidak dianggap sebagai pengetahuan umum

·        Menunjukan kembali kepada bagian lain dari karangan yang bersangkutan

b.    Judul

·        Semua judul mengikuti peraturan seperti pada bibliografi, judul buku, judul majalah, harian, atau ensiklopedi digaris bawahi/dicetak miring; judul artikel ditempatkan dalam tanda kutip

·        Setelah catatan kaki pertama, pada penyebutan selanjutnya atas sumber yang sama, judul buku, dsb. Tidak perlu disebut lagi diganti dengan Ibid(Ibidem, pada tempat yang sama), op cit (opera citato, pada karya yang telah dikutip) atau lo cit (loco citato, pada tempat yang telah dikutip) missal Yoeti loc cit

·        Sesudah penunjukan paertama sudah artikel dalam majalah atau harian, selanjutnya cukup dipergunakan judul majalah atau harian tanpa judul artikel

c.      Data publikasi

·        Tempat dan tehun penerbitan sebuah buku dapat dicantumkan pada referensi pertama

·        Data publiksi sebuah majalah, tidak pperlu memuat nama, tempat dan terbit, dan nomor halaman, tanggal, bulan dan tahun

·        Data publikasi sebuah artikel harian adalah bulan, hari, tanggal, tahun, dan nomor halaman.

d.    Jilid dan nomor halaman

·        Buku yang terdiri dari satu jilid, hlm adalah singkatan halaman yang menunjukan nomor halaman

·        Buku yang terdiri beberapa jilid harus dicantumkan nomor jilid dan nomor halaman.


5.     Cara Membuat Catatan Kaki


        Cara membuat catatan kaki mempunyai hubungan dengan teks pada halaman yang sama, titik-titik yang berspasi yang mendahului dan mengikuti contoh teks berarti ada lebih dari satu alenia yang dihilangkan sebelum dan sesudah teks yang dikutip tersebut.


1)      Referensi buku dengan satu pengarang

·         Nama penulis ditulis lengkap dan tidak dibalik karena referansi pertama kali

·         Antara nama pengarang dan judul buku dipergunakan tanda koma dan antar judu buku dan data publikasi tidak ada titik atau koma

·         Tempat dan tahun terbit ditempatkan dalam tanda kurung


Contoh:


Oka A.Yoeti, Perencanaan dan Pengembangan Parawisata(Jakarta, 1997), Hlm115.


2)    Referensi buku dengan dua atau tiga pengarang

·         Nama penerbit dimassukan. Antara nama tempat dan penerbit diberikan titik dua

Contoh:

     Dr. Suad Husnan, MBA dan Drs. Suwarsono, MA, Studi Kelayakan Proyek            (Yogyakarta: AMPYKPN, 1997), Hlm. 181.

3)      Referensi buku dengan penulis lebih dari tiga orang


Salah Wahab, et al, Pemasaran Parawisata (Jakarta: Pradnya Paramita, 1997), Hlm.265-266.


·         Hanya nama pengarang pertama yang ditulis dan nama pengarang yang lain diganti dengan singkatan et al, judul uku diberikan tanda pemisah koma

4)      Edisi berikutnya mengalami perubahan


·         Keterangan tentang cetak ulang atau edisi yang diperbaharui diletakan dalam kurung sebelum tempat terbit

·         Antara tempat terbit dan keterangna tentang cetak ulang atau edisi berikutnya diperbaharui diberi tanda pemisah berupa titik koma


5)      Buku yang terdiri dua jilid atau lebih


·         Keterangan jilid ditempatkan dalam kurung sebelum tempat terbit

·         Keterangan nomor jilid dapat ditaruh diluar tanda kurungsebelum nomor halaman

·         Nomor jilid selalu dengan angka romawi, sedangkan noor halam dengan angka arab


6)      Sebuah edisi karya seseorang penarang atau lebih


·         Apabila yang lebih ditekankan adalah editornya nama editor dicantumkan lebih dahulu, tetapi jika lebih ditekankan penulis artikel makan nama penulis artikel dicantumkan dahulu

·         Apabila nama penulis pengarang didahulukan maka disertakan judul artikel dan judul bukunya

·         Apabila  editor lebih dari satu orang maka cara penulisannya sama dengan cara penulisan referensi buku dengan dua atau tig pengarang


7)      Terjemahan


·         Nama pengarang ditempatkan didepan dan nama penerjemah ditempatkan sesudah judul buku dipisahkan oleh tanda koma


8)      Artikel dalam sebuah antalogi


·         Cara penulisannya sama dengan sebuah edisi karya seseorang pengarang atau lebih

·         Judul artikel dan judul buku dimasukan begitu juga nama editor dan nama penulis


9)      Artikel dalam Ensiklopedi


Contoh:

Robert Ralph Bolger, ”Rhetoric,” Enycyclopedia Britannica(1970), XIX, 257-260


10)   Refernsi artikel majalah


·         Nomor jilid ditempatkan dalam kurung, nomor halaman dengan angka arab sesudah peninggalan, dipisah dari kurung tutup oleh sebuah koma

·         Nomor jilid maupun nomor halaman dicantumkan dalam angka arab dipisahkan oleh titik dua

·         Nomor jilid tidak dicantumkan karena sudah jelas pada bulan tahun





11)  Herensi artikel koran


·         Apabila nama pengarang jelas, catatan kaki dimulai dengan nama pengarang yang menulis artikel

·         Dalam hal-hal lain cukup ditulis dirubik yang ada dalam koran yang bersangkutan


12)  Skripsi, Tesis, Dan Disertasi


            Merupakan tulisan ilmiah yang dapat dijadikn bahan pustaka (rujukan) dalam menulis artikel ilmiah atau skripsi, tesis, atau disertasi. Dan diperlukan sebagai artikel sehingga ditempatkan dalam tanda kutip

·         Judul skripsi, tesis, atau disertasi ditempatkan dalam tanda kutip

·         Keterangan tentang jenis karya, nama fakultas atau universitas atau kesempatan prasarana itu disampaikan dalam kurung langsung sesudah judul, tanpa koma


13)   Referensi dari dua sumber atau lebih


Dalam hal ini catatan kaki dapat memuat semua sumber referensi dengan dipisahkan oleh titik koma


14)  Referensi dari sumber kedua


            Catatan kaki seharusnya menunjuk kepada sumber alsi yang diambil oleh penulis, akan tetapi kadang kadang sulit untuk mendapatkan sumber aslinya oleh karena itu penulis hanya mengutip pendapat seseorang dari sumber kedua. Apabila hal tersebut dilakukan , sumber kedua harus dinyatakan secara jelas dalam catatan kaki


15)  Catatan penjelas


             Catatan kaki dapat pula dimaksudkan untuk memberi komentar atau menjelaskan sesuatu yang diuraikan dalam teks, oleh karena itu tidak ada sumber yang pelu dimasukan dalam catatan kaki


16)  Referensi dan catatan penjelas


            Adapula catatan kaki yang dimaksud untuk penunjukkan kepada sebuah sumber ditambah penjelasan atau komentar . seperti halnya dengan catatan penjelas , tetapi pada referensi dan catataan penjelas dituliskan pada bagia terakhir dari teks yang mengandung hal yang perlu dijelaskan dengan referensi lain yang relevan

         




SISTEM USECASE PEMINJAMAN BUKU PERPUSTAKAAN

SISTEM USECASE PEMINJAMAN BUKU PERPUSTAKAAN


Diagram Bisnis USECASE

 










SISTEM USE CASE


Skenario Sistem Use case
1.   Pendaftran

ร˜  Actor utama :  mahasiswa, admin
ร˜  Nama use case : pendaftaran
ร˜  Tujuan use caase : untuk mendaftar sebagai anggota perpustakaan
ร˜  Kondisi awal : mahasiswa datang ke kampus
ร˜  Kondis akhir : mahasiswa yang mempunyaisudah  kartu anggota diperbolehkan meminjam buku perpustakaan
Alur optimistic :
1.      Mahasiswa datang keperpustakaan
2.      Mahasiswa yang ingin meminjam buku harus memiliki kartu tanda anggota
3.      Mahasiswa yang ingin mendaftar harus mengisi formulir yang telah disediakan dan membawa Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)
4.      Setelah mengisi formulir dan persyaratan telah lengkap, kemudian diserahkan kepada admin
5.      Kemudian admin membuat Kartu Tanda Anggota dari data mahasiswa tersebut
6.      Setelah Kartu Tanda Anggota telah Jadi kemudian diserahkan Kepada Mahasiswa
7.      Mahasiswa yang telah memiliki Kartu Tanda Anggota diperbolehkan untuk Meminjam Buku

Alur pesisimtic :
1.      Formulir pendaftaran anggota mahasiswa habis
2.      Persyaratan mahasiswa menjadi anggota belum lengkap



2.     Peminjaman
ร˜  Aktor utama :  mahasiswa, admin
ร˜  Nama use case : peminjaman
ร˜  Tujuan use caase : kegiatan mahasiswa meminjam buku dari perpustakaan
ร˜  Kondisi awal : Mahasiswa memilih beberapa buku yang akan dipinjam
ร˜  Kondis akhir : Setelah itu admin menyerahkan buku yang telah dipinjam kepada mahasiswa dan menahan Kartu Tanda Anggota sebagai bukti peminjamaan
Alur optimistik :
1.      Mahasiswa memilih beberapa buku yang akan dipinjam
2.      Setelah memilih buku yang akan dipinjam kemudian mahasiswa  menyerahkanya buku serta Kartu Tanda Anggota kepada admin
3.      Admin mencatat data buku yang akan dipinjam kedalam buku peminjaman
4.      Admin menulis tanggal pengembalian di slip tanggal pengembalian yang menempel dicover belakang buku
5.      Setelah itu admin menyerahkan buku yang telah dipinjam kepada mahasiswa dan menahan Kartu Tanda Anggota sebagai bukti peminjamaan
Alur pesimistik :
1.      buku yang dipinjam mahasiswa tidak ada
2.      mahasiswa tidak mengembalikan buku keperpustakaan lagi


3.     pengembalian
ร˜  Aktor utama :  mahasiswa, admin
ร˜  Nama use case : ppengembalian
ร˜  Tujuan use caase : kegiatan mahasiswa meminjam  buku dari perpustakaan
ร˜  Kondisi awal : Mahasiswa datang keperpustakaan
ร˜  Kondis akhir : Jika sudah lengkap admin mencatat dalam buku pengembalian dan mengembalikan Kartu Tanda Anggota kepada Mahasiswa
Alur optimistic
1.      Mahasiswa datang keperpustakaan
2.      Mahasiswa datang menenmui admin
3.      mahasiswa mengembalikan buku sesuai tempo yang sudah ditentukan
4.      Admin memeriksa kelengkapan buku dan waktu tanggal pengembalian
5.      Jika terdapat kerusakaan atau terlambat mengembalikan buku maka mahasiswa akan dikenakan denda
6.      Jika sudah lengkap admin mencatat dalam buku pengembalian dan mengembalikan Kartu Tanda Anggota kepada Mahasiswa
Alur Pesismistik
1.      Mahasiswa tidak datang keperputakaan
2.      Perpustakaan sedang tutup karena ada rapat
3.      Buku yang dipinjam mahasiswa hilang


4.     Pelaporan
ร˜  Aktor utama :  mahasiswa, kepala perpustakaan
ร˜  Nama use case : pelaporan
ร˜  Tujuan use caase : melaporkan data atau berkas brkas kepada kepal sekolah
ร˜  Kondisi awal : Setiap 1 Bulan admin akan membuat laporan dari rekap data peminjaman, data pengembalian, dan data anggota perpustakaan
ร˜  Kondis akhir : Kepala perpustakaan mengarsip laporan tersebut

Alur optimistic:
1.      Setiap 1 Bulan admin akan membuat laporan dari rekap data peminjaman, data pengembalian, dan data anggota perpustakaan
2.      Kemudian diserahkan kepada kepala perpustakaan
3.      Kepala perpustakaan mengecek
4.      Kepala perpus mengarsip laporan tersebut
Alur pesimistik :
1.      Kepala perpus sdang tidak ada dikantor


STRATEGI EVALUASI DAN PEMILIHAN SISTEM ERP

STRATEGI EVALUASI DAN PEMILIHAN SISTEM ERP


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan seperangkat infrastruktur dan software yang tidak lepas dari aspek best practise. Sistem ERP adalah solusi bisnis yang terintegrasi bagi perusahaan untuk mencapai sasaran bersaing yang kuat antar pesaing bisnis yang sudah berpengalaman.Peran ERP sebagai sebuah teknologi yang saling berkaitan antara teknologi informasi dan bisnis yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama untuk berintegrasi di semua tingkatan perusahaan. Untuk mencapai manfaat ERP tersebut, diperlukan perencanaan implementasi yang tepat sasaran dari tahap pemilihan paket hingga pengembangan.
Proses pengambilan keputusan dalam memilih ERP meliputi prosedur standar. Strategi evaluasi dan pemilihan ERP memerlukan kerangka kerja proses pengambialn keputusan, juga memerlukan aspek yang berhubungan dengan teknis dan organisasi.
Pada penulisan makalah  ini kami akan membawakan topik yang berkaitan dengan strategi dan pemilihan ERP. Topik yang kita bahas meliputi mekanisme pengambialn keputusan,kerangka kerja proses pengambilan keputusan, fase fase yang diperlukan, metode pengembangan sistem ERP,kerangka kerja pemilihan solusi, dan kriteria evaluasi.
Tujuan dan mafaat menulis makalah ini adalah agar mahasiswa mampu memahami bagaimana strategi evaluasi dan pemilihan ERP pada suatu perusahaan dan sebagai sumber pengetahuan bagi mahasiswa yang mengikuti matakuliah ERP.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas adalah sebagai berikut :
a.     Apa pengertian dari strategi evaluasi ?
b.    Bagaimana cara mengambil keputusan dalam pemilihan ERP  ?
c.     Apa saja yang diperlukan kerangka kerja untuk proses pengambilan keputusan ?
d.    Fase apa saja yang digunakan untuk pengimplementasian ERP ?
e.     Metode apa yang digunakan untuk pengembangan sistem ERP ?
f.     Hal yang diperhatikan dalam pemilihan solusi ERP ?
g.    Apa saja aspek evaluasi ?
1.3 Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam rumusan masalah lebih speifik, maka pada makalah ini penulis membatasi pembahasan masalah sebagai berikut :
a.     Pengertian Strategi Evaluasi
b.    Mekanisme Pengambilan Keputusan
c.     Kerangka Kerja Proses Pengambilan Keputusan
d.    Fase - Fase Untuk Pengimplementasian ERP
e.     Metode Pengembangan Sistem ERP
f.     Kerangka Kerja Pemilihan Solusi
g.    Aspek Evaluasi Sistem ERP
1.4 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk :
a.     Membuka wawasan mengenai sistem Enterprises Resources Planning (ERP).
b.    Menjelaskan strategi untuk mengevaluasi dan memilih tahapan sistem ERP.
1.5 Manfaat
Berikut manfaat dari makalah ini :
a.     Sebagai sumber bacaan dan pengetahuan bagi mahasiswa yang mengikuti matakuliah ERP
b.    Pembaca dapat memahami Strategi Evaluasi dan Pemilihan ERP.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mekanisme Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan dalam pemilihan sistem ERP melibatkan prosedur standar seperti : perhitungan investasi, risiko biaya, dan sebagainya. Pada kenyataannya banyak faktor lain yang perlu dipikirkan kemudian keputusan ditentukan bersama dalam kesepakatan para manajer. Fase awal implementasi sistem ERP yaitu melakukan evaluasi dan seleksi sistem ERP.
Tahapan tahapan kerangka kerja proses pengambilan keputusan :
1.     Identifikasi dan perumusan masalah
2.     Koleksi informasi
3.     Mendefinisikan alternatif
4.     Evaluasi dan perbandingan alternatif
5.     Memilih salah satu solusi
6.     Imlementasi solusi yang sudah dipilih
7.     Mengevaluasi implementasi solusi
Proses pengambilan keputusan dalam kaitannya dengan ERP dapat dikelompokkan menjadi 2 aspek, yaitu :
1.     Aspek teknis : Terkait dengan pemilihan dan perbandingan hardware dan software
2.     Aspek organisasional : terkait dengan perubahan pada organisasi sebagai dampak penerapan sistem ERP
Adanya keterkaitan kedua aspek karena setiap keputusan akan mengalami perubahan teknik dan organisasi yang mempengaruhi tenaga kerja perusahaan
2.2 Metode Pengembangan Sistem ERP
Cara yang paling mudah adalah dengan mengadopsi sebuah produk secara lengkap.cara ini juga biasanya paling diinginkan oleh vendor. Cara ini memiliki beberapa kelebihan,khusunya dari segi waktu dan biaya. Lawan dari pendekatan ini adalah membangun seluruhnya air dengan menggunakan sumber daya perusahaan. Cara lain adalah pendekatan hybrid ,dengan melakukan kostumisasi beberapa produk software vendor.
a.     Membangun sendiri (in house)
b.    Membangun sendiri dengan tambahan dari vendor
c.     Kombinasi dari berbagai tawaran vendor (best-of-breed).
d.    Modifikasi sistem dari vendor
e.     Memilih modul - modul tertentu dari sistem vendor
2.3 Kerangka Kerja Pemilihan Solusi
Masalah terbesar dari alternatif solusi metode pengembangan yang ada adalah integrasi, untuk itu perlu adanya kerangka kerja dalam pemilihan solusi, yaitu :
a.     Kesesuaian fungsi (functional fit)
b.    Fleksibilitas (flexibility )
c.     Kostumisasi
Adapun tiga hal aspek evaluasi , meliputi :
a.     Modul alternatif  adalah memilih modul  paket implementasi, membuat sendiri setiap modul tersebut, atau menentukan titik temu antara modul dengan perusahaan.
b.    Fleksibilitas merupakan alasan utama pentingnya evaluasi atas konsep teknologi dan arsitektur sistem ERP, memungkinkan pengembangan yang fokus pada suatu sistem.
c.     Metode implementasi meliputi pencarian solusi yang ideal antara membangun sendiri seluruhnya atau mengadopsi penuh system dari vendor ERP.
2.4 Kriteria Evaluasi
Kriteria yang dijadikan landasan pertimbangan pemilihan ERP dalam mengevaluasi setiap alternatif sebagai berikut :
2.4.1 Functional Fit
Kesesuaian  fungsional memandang fungsional sistem ERP dari perspektif perusahaan. Kriteria ini menunjukkan bagaimana berjalannya sistem ERP dalam proses bisnis perusahaan yang dipilih apakah sesuai. Kesesuaian fungsional dapat berdampak pada total biaya dan waktu implementasi.
2.4.2 Fleksibility
Peran fleksibilitas yaitu sebagai jembatan dari kesenjangan fungsional antara paket ERP dengan kondisi di Organisasi.
2.4.3 Dukungan ( Support )
Dengan dukungan ini akan membantu perusahaan dalam kerja sama baik pihak internal maupun eksternal untuk implementasi dan pemeliharaan sistem ERP.
2.4.4 Kontinuitas ( Continuity )
Kontinuitas dapat menjamin suatu proyek baik dari anggaran maupun pemilihan paket pengembangan sistem ERP jika ada kemungkinan risiko yang terjadi dapat dipertanggung jawabkan.
2.4.5 Partisipasi dan Ukuran Komunitas
Terkait dalam implementasi sistem, terdapat 4 jenis kategori anggota komunitas, yaitu :
a.     user virtual yang aktif dalam forum,
b.    penguji system (beta tester) yang menyediakan deksripsi bug (kesalahan / kekurangan),
c.     pembuat content yang membuat dokumen dan spesifikasi kebutuhan dan
d.    para pengembang yang berusaha memperbaiki / meningkatkan system.
2.4.6 Kematangan ( Maturity )
Model kematangan dapat digunakan sebagai salah satu proses umum untuk memilih, menilai, dan mengimplementasikan sebuah produk sistem ERP.


Baca Artikel terkait : Implementasi Sistem ERP
atau Pengertian ERP

BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
            ERP adalah bagian dari infrastruktur perusahaan, dan berguna untuk kelansungan  perusahaan. Tujuan dari strategi evaluasi dan pemilihan sistem ERP adalah agar mahasiswa mampu memahami strategi evaluasi dan pemilihan sistem ERP dalam suatu perusahaan sehingga dapat terintegrasi.dari setiap aspek.
3.2 Saran
            Sebaiknya dalam strategi evaluasi dan pemilihan sistem ERP memperhatikan hal hal apa saja yang mempengaruhi ruang linkup dari perubahan dan peran ,serta alternatif apa saja yang bisa digunakan karena sistem ERP pada setiap unit perusahaan berbeda beda.

Kategori

Kategori