Pengertian dan Contoh ROI (Return On Investment)

                                                                            PEMBAHASAN


2.1    Pengertian ROI
Menurut Munawir (1195:89) ROI(Return on Investment) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan dapat mengukur kemampuan perusahaan denga keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktivitas yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.
Menurut Abdullah faisal(2002:49) ROI sering disebut return on total assets dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan keseluruhan aktivitas yang dimilikinya.
Menurut Bambang Riyanto(2001:336) ROI adalah net earning power ratio. Yaitu kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktivisas untuk menghasilkan keuntunga bersih.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ROI(Return on Investment) yaitu suatu laporan yang dugunakan untuk mengukur apakah hasil dari investasi yang telah ditanamkan telah mengalami perkembangan (mendapatkan keuntungan/laba) atau mengalami kerugian guna membantu dalam pendataan keuangan suatu perusahaan.

2.2    Tujuan dari ROI
Analisa laporan keuangan yang dilakukan dimaksudkan untuk menambah informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan, kegunaan atau tujuan dari analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a.    Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa.
b.    Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan.
c.    Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung di dalam laporan keuangan.
d.    Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkannya dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dan luar perusahaan.
e.    Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
f.    Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau industri ideal.
g.    Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yaug dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, stuktur keuangan, dan sebagainya.
h.    Bisa juga memprediksi potensi apa mungkin dialami perusahaan dimasa yang akan datang.

2.3    Kelebiahn dan Kelemahan ROI
menurut (Linawati:2006) adalah:
Kelebihan
a.    ROI merupakan pengukuran yang kompherensif dimana semua mempunyai laporan keuangan tercermin dari rasio ini.
b.    ROI mudah dihitung, mudah dipahami, dan sangat berarti dalam pengertian absolute.
c.    ROI merupakan denominator yang dapat diterapkan ke setiap unit organisasi yang bertanggung jawab terhadap profitabilitas, tanpa memperdulikan ukuran dan jenis usahanya..
Kelemahan
a.    Kesukaran dalam membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis, karena adanya praktik akuntansi yang berbeda.
b.    Adanya fluktuasi nilai dari uang (daya beli), khususnya bila dalam kondisi inflasi.
c.    Tidak dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan antara dua perusahaan atau lebih untuk dapat memperoleh simpulan yang memuaskan.
d.    Tidak dapat dapat memberikan gambaran atau pencerminan terhadap struktur modal perusahaan.

2.4    Cara Kerja ROI
Penilaian Kinerja Keuangan dengan Menggunakan ROI
a.    Apabila nilai ROI yang dicapai melebihi target yang ditetapkan perusaahaan sebesar 36,50%, maka kinerja keuangan perusahaan dinilai baik.
b.    Apabila nilai ROI yang dicapai tidak melebihi target yang ditetapkan perusahaan sebesar 36,50%, maka kinerja keuangan perusahaan dinilai kurang baik.

2.5    Cara Perhitungan ROI
ROI biasanya dinyatakan dalam bentuk presentase. Presesntase tersebut menunjukan pengembalian investasi yang mungkin diperoleh dalam jangka waktu tertentu sebagai hasil dari pelatihan.
ROI (%) = (keuntungan bersih program /biaya program) x 100
Sedangkan untuk rumus perhitungan jangka waktu pengembalian yaitu
Jangka waktu pengembalian = biaya program / keuntungan bulanan
Contoh
PT. AZS yang bergerak di bidang jasa perbankan akan mengadakan suatu pelatihan bagi para customer service dengan durasimpelatihan selama 48 jam, jumlah peserta 40 orang dan jangka waktu perhitungan keuntungan adalah 12 bulan.
durasi pelatihan    48 jam
perkiraan jumlah peserta    40 peserta
jangka waktu perhitungan keuntungan    12 bulan
   
Biaya-biaya   
desain pengembangan     Rp. 9.000.000
Promosi    Rp. 4.500.000
Administrasi    Rp. 3.500.000
Material    Rp. 5.000.000
Fasilitas    Rp. 10.000.000
Fakultatif    Rp. 7.000.000
Peserta    Rp. 15.000.000
evaluasi    Rp. 2.000.000
   
Total biaya    Rp. 56.000.000
   
Keuntungan (bersih):   
produktifitas    Rp. 40.000.000
penghematan    Rp. 20.000.000
pendapatan    Rp. 0
   
Total keuntungan    Rp. 60.000.000
   
Return on Investment    107%
Jangka waktu pengembalian biaya    11 bulan
   
ROI (%) = (Rp. 60.000.000 / Rp. 56.000.000)
ROI (%) = 107%   
   
note :   
Rp. 60.000.000/12 = Rp. 5.000.000   
(keuntungan bulanan), maka jangka waktu pengembalian adalah: Rp. 56.000.000 / Rp. 5.000.000 = 11,2 bulan (dibulatkan menjadi 11 bulan)
Tabel 1 : contoh perhitungan ROI



Baca Juga Artikel Terkait
 



EmoticonEmoticon